Tanah Kami

Peta Wilayah Adat Papua



Oleh: Stefanus Pigai*)

 

Tanah kami yang hitam,

kini merah dengan darah

yang terus menetes.

 

Tanah kami yang luas,

kini tinggal sepangkal

 tanah yang kami

menempati.

 

Tanah kami yang damai,

kini tidak ada lagi damai

di atas tanah kami.

 

Tanah kami yang utuh,

kini terpeca-belahkan

penguasah

kolonial.

 

Tanah kami yang penuh

dengan kekayaan,

kini tinggal menikmati

apa adanya.

 
Editor: Admin Kaganepai  

Tidak ada komentar