Daawapa Bagume Karunia Tuhan yang Perluh Menjaga
Daa Owaa. Dok (Awikaituma Jr) |
Oleh:
Awikaituma Jr*)
Deiyai, Kaganepai.com - Karunia Tuhan yang luar biasa untuk wanita suku Mee, semua wanita suku Mee terutama yang lahir di kampung sudah pasti tahu hidup masa depannya lewat mimpi maut "Daawapa Bagume." Mengapa maut karena semua akan terjadi seperti mimpi itu.? Mungkin suku lain juga ada, tetapi saya belum tahu. Bagi wanita suku Mee, masa depan bukan misteri tetapi Allah sudah beritahu lewat mimpi sejak umur 12 atau 13 Tahun.
Mereka
akan pegang mimpi itu dalam hatinya untuk menggapai hari esok. Mimpi itu terjadi
di malam haid pertama bagi seorang gadis suku Mee, dan untuk terjadi mimpi itu,
ada prosedurnya, dimana gadis yang hendak haid pertama itu pada jaman duluh buatkan
pondok khusus untuk tidur sebentar. Mimpi itu akan datang menghampiri gadis itu
di pondok yang dilarang atau sakral bagi mereka yang lain, apalagi kaum lelaki. Itulah sebabnya disebut rumah sakral
"Daowapa."
Lewat
mimpi ini, biasanya terjadi pada anak perempuan masih umur belasan Tahun, sih gadis
itu, sudah mengetahui tentang hari esoknya, walaupun hidupnya ia belum jalani.
Mulai dari soal siapa jodoh di kelak, nasib hidup, rejeki, pendidikan, jumlah anak,
kondisi hidup keluarga, hingga berapa lama masa hidupnya. Dalam mimpi itu akan terpampang,
kebahagiaan dalam hidup dan pulah rintangan yang akan terjadi dalam hidup. Bukan
hanya dirinya saja tetapi juga termasuk kehidupan keluarga, kerabat dekat, masa
depan masyarakat, bencana, serta peristiwa-peristiwa penting yang hendak terjadi.
Mimpi
tersebut memang maut, setinggi-tingginya seorang wanita terbang ke angkasa raya
untuk hindari tetapi, tidak, sih wanita itu balik ketemu mimpi yang telah dimimpi
sebelumnya, pasti tergenapi. Bagi seorang gadis yang sudah bermimpi, segala garis
kehidupan entah menetap di kampung ataupun merantau pendidikan tinggi ke mana saja,
semuanya seolah sedang diatur semesta untuk menuju dan menggenapi mimpi itu.
Oleh
karena itu, karunia Tuhan yang telah berikan kepada wanita suku Mee ini, harus dijaga
dan dirawat baik. Terutama mama-mama suku Mee yang sudah bermigran memilih hidup
di kota dan memiliki anak perempuan. Anak-anak perempuan yang hidup di kota,
patut diberitahu oleh mamanya, seputaran mengenai mimpi "Daawapa
Bagume," kapan mimpi akan muncul pada gadis itu dan bagaimana mempersiapkan,
supaya sih gadis itu mengetahui "Daawapa Bagume" yang sebenarnya.
Makanya,
mama atau kerabat perempuan dekat punya peran penting agar mimpi itu ada. Kalau
hari yang seharusnya menyiapkan untuk bermimpi lewat, berarti tidak akan ada lagi,
waktu sudah berlalu, tidak bisa ditarik kembali lagi oleh gadis itu dan tidak akan
pernah mimpi lagi, ia menjalani hidup ini tanpa sebuah acuan seperti gadis sebayang-bayang.
Anak-anak
wanita muda suku Mee kini banyak yang lahir di kota-kota besar boleh saja berlabel
labewa, labeja, labemi, labena, labema, labeso, dan lahir di kota lain tetapi mereka
wajib mengetahui dan harus memiliki mimpi "Daawapa Bagume" tadi.
Karena dalam tradisi hidup suku Mee, mimpi "Daawapa Bagume" menjadi kemudi
hidup.
Bisa
menghindari sendiri apabilah dalam mimpi terdapat sisi yang tidak diinginkan dalam
hidup sih wanita tersebut, seperti hal-hal yang tidak sesuai harapan sih dia atau
mimpinya bertentangan sewaktu kecil, bias dicegah, artinya, ceritakan dengan familih
ataupun orang yang terdekat dengan sih gadisnya. Upaya ini sudah dilakukan
mama-mama yang kini sudah mulai menua, mereka telah kemudikan hidup dan telah melahirkan
generasi-generasi penerus masa depan.
Melalui
mimpi "Daawapa Bagume" masa depan ditata rapih. Maka dari itu, mimpi
yang baik, perluh menjaga, merawat, dan dirahasiakan. Sedangkan mimpi yang
buruk, menceritakan dengan orang tua atau sanak saudara, agar tidak terjadi sesuai
mimpi buruk yang dimimpikan.
1. Lalu,
bagaimana dengan mama-mama suku Mee yang lahir di kota? Saya belum tahu. Tetapi
muda-mudahan suda tahu, agar mama-mama dapat mempersiapkan putrinya menggapai mimpi
masa depan.
2. Lalu, bagaimana dengan pemuda suku Mee, apakah ada bermimpi seperti para gadis tadi? Sepertinya tidak dikaruniai mimpi maut. Kecuali, mereka yang pernah nginap di gua sakral dan di hutan belantara.
2. Lalu, bagaimana dengan pemuda suku Mee, apakah ada bermimpi seperti para gadis tadi? Sepertinya tidak dikaruniai mimpi maut. Kecuali, mereka yang pernah nginap di gua sakral dan di hutan belantara.
Editor: Admin Kaganepai
Post a Comment